Hari ini tanggal 14 Februari 2011 yang kata banyak orang hari ini merupakan hari Valentine atau hari Kasih Sayang. Namun apakah benar ia hanya hari kasih sayang belaka? Saya akan menjelaskan sedikit tentang sejarah lahirnya hari Valentine ini dan bagaimana hukum merayakan hari Valentine dalam pandangan Islam.
Sejarah Hari Valentine
Valentine ini sebenarnya adalah nama seorang Pendeta yang hidup di Roma, St. Valentinus. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya. Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila. Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentinus menolak untuk melaksanakannya. St. Valentinus tetap melaksanakan tugasnya sebagai Pendeta, yaitu menikahkan pasangan yang sedang jatuh cinta, meskipun secara rahasia. Namun, aksi ini akhirnya diketahui oleh Kaisar Claudius. Kaisar memberi peringatan kepada St. Valentinus, namun tidak digubris olehnya. St. Valentinus tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin. Sampai pada suatu malam, Ia tertangkap basah sedang memberkati pasangan yang hendak menikah, pasangan tersebut berhasih melarikan diri, namun sayang Pendeta St Valentinus tertangkap dan dijatuhi hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Akan tetapi banyak orang yang mendukung aksi St. Valentinus tersebut dengan melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan ke jendela tempat ia dipenjara. Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentinus. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Gadis itu percaya bahwa St. Valentinus melakukan hal yang benar. Dan tiba lah waktunya tanggal 14 Februari dimana St. Valentinus dipenggal kepalanya. Ia menyempatkan diri menulis surat untuk gadis putri sipir penjara, ia menuliskan "Dengan Cinta Dari Valentinemu". Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentinus sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
Pandangan Islam
Valentine Day merupakan suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.
"Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya". (Surah Al-Isra : 36)
Islam sangat melarang kepercayaan yang mengikuti suatu kepercayaan lain. Sebagaimana Hadits Rasululah SAW : "Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu"
Adapun ucapan “My Be Valentine” juga mengandung makna yang debatable. Ken Sweiger mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang artinya sama dengan “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Pada zaman Romawi kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Jadi jika seseorang mengatakan kepada kekasihnya “My Be Valentine” maka ucapan tersebut telah mengangkat derajat kekasihnya sebagai “tuhan”, na’udzu billahi min dzalik.
Dalam doktrin Islam, sesama manusia mesti menjalin kasih sayang, sebab Islam adalah rahmatan lil-‘alamin di mana sesama umat Islam mesti saling mencintai dan menebar cinta kasih ke segenap penjuru alam. Namun wujud kasih sayang tersebut bukan melakukan hal-hal maksiat dan dilakukan pada momen-momen tertentu, yang hanya 1 hari dalam setahun, apalagi pada momen yang sarat dengan budaya dan kepercayaan agama lain yang akidahnya diyakini tidak benar. Akan tetapi kasih sayang dan saling mencintai harus dilakukan setap hari dan setiap waktu, tidak terbatas pada satu hari saja, dan juga kasih sayang harus dilakukan atas dasar karena kecintaan kita kepada Allah SWT. Sebab, Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk saling mencintai.
Sebagaimana sabda Rasulullah: "Tidaklah sempurna iman salah seorang di antara kamu sehingga ia mampu mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (al-Hadis)
Sebagaimana sabda Rasulullah: "Tidaklah sempurna iman salah seorang di antara kamu sehingga ia mampu mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (al-Hadis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar