Apa itu saham gorengan (PENNY STOCK)???
Penny Stock, berasal dari kata ‘penny’ yang berarti nilai nominal uang di Amerika dulu yang nilainya paling rendah. Jadi, Saham gorengan (penny stock) adalah saham dengan nominal kecil. Saham receh seperti ini biasanya menjadi mainan empuk di dalam praktek goreng-menggoreng saham. Karena itu harganya sangat mudah naik dan turun dengan cepat tanpa sebab yang jelas, sehingga menyebabkan risiko bertransaksi saham ini sangat tinggi.
Banyak investor yang tergiur saham seperti ini, karena harganya yang sering tiba-tiba melejit. Banyak investor berpikir untuk mencoba-coba saham ini, syukur-syukur bisa untung. Dalam banyak kasus mereka lebih sering rugi karena perdagangan saham ini dikuasai oleh ‘bandar’. Jadi investor lebih bergantung pada ‘kebaikan hati bandar’. Yang dimaksud ‘bandar’ di sini adalah institusi atau pribadi yang memiliki cukup modal untuk menggerakkan suatu saham.
Sebenarnya, hampir semua saham bisa digoreng. Namun, yang paling sering digoreng adalah saham lapis kedua atau lapis ketiga. Mengapa? Karena hanya dengan modal sedikit, ‘bandar’ sudah bisa menggerakkan pasar. Lagipula, saham lapis pertama juga dimiliki oleh lebih banyak investor. Lebih sulit menggerakkan ribuan investor daripada ratusan investor.
Cara Bandar Menggoreng Saham
Praktek menggoreng saham ini istilah kerennya adalah CORNERING. Dalam cornering, ‘bandar’ melempar isu di bursa, lalu mereka menciptakan permintaan palsu atas saham target, sehingga terkesan banyak investor yang tertarik dengan saham tersebut. Alhasil, harga saham itu sedikit demi sedikit naik. Disebut permintaan palsu karena si penggoreng sendirilah yang sebetulnya membeli saham tersebut. Nah, begitu ada investor lain tertarik dengan saham tersebut, ‘bandar’ segera memasang posisi jual. Tentu saja dia bisa mendapatkan untung yang besar, karena ia telah memiliki saham tersebut di harga lebih rendah. Jika begini, investor yang telat masuk hanya bisa gigit jari. Tak jarang, dia tidak bisa lagi keluar karena saham gorengan tersebut tiba-tiba tidak likuid lagi.
Kerja para ‘bandar’ biasanya tidak sendiri, bahkan mereka punya jaringan sendiri, bisa terdiri dari beberapa sekuritas. Misalnya sekuritas A menjual, sekuritas B menampung, kemudian sekuritas B menjual, C yang menampung, dan seterusnya.
Ciri-ciri Saham Gorengan :
1. Kapitalisasi pasar rendah.
2. Tidak likuid, sering tidak ditransaksikan, dalam satu waktu bisa sangat sering ditransaksikan.
3. Harganya relatif murah, biasanya di antara Rp50 – Rp500. Sebenarnya tidak ada batasan pasti tentang masalah harga ini.
4. Manajemen perusahaan biasanya tertutup. Fundamental juga sering tidak jelas.
5. Harganya sering melejit dan turun tanpa sebab, seringkali disuspensi.
6. Harga saham kadang suka-suka. Kalau IHSG naik, belum tentu ia juga naik, demikian pula sebaliknya.
Contoh Kasus Saham Gorengan
Dayaindo Resources / KARK ( batubara )
KARK termasuk salah satu saham yang mencetak lonjakan saham yang cukup spektakuler. Pada awal tahun, harga saham ini masih melata di bawah Rp. 50,- per saham. Memasuki april harganya melejit dan sempat memasuki harga Rp. 750- per saham atau naik sebesar 1.315 %. Tapi pada tgl 19/9 harganya kembali anjlok menjadi Rp. 395,- per saham. Lejitan harga saham ini sering dikaitkan dengan langkah KARK yang sejak Juli lalu menyatakan akan terjun ke bisnis batubara. Isu-isu mengenai rencana Corporate action ini dapat dijadikan rumor bagi para pemain untuk menggerakan harga saham.
Tips Aman Bermain Saham Gorengan
Tips untuk Anda yang ingin tetap mencicipi saham gorengan. Jangan masukkan semua uang Anda ke saham ini. Cukup gunakan 10% dari total investasi Anda. Saat membeli saham gorengan belilah sedikit demi sedikit. Jika Anda membeli jumlah banyak dan ketahuan oleh ‘bandar’ bisa jadi Anda langsung menjadi makanan empuk ‘bandar’ Perhatikan juga kenaikan harga saham gorengan, jika naiknya sudah demikian tinggi, lebih baik Anda urungkan niat Anda, lebih baik menunggu di lain waktu. Jangan lupakan juga aturan dasar dalam berinvestasi: beli perusahaan bagus dengan harga diskon.
Dalam bermain saham gorengan, anda harus disiplin. Harus ada batasan yang jelas, kapan harus berhenti baik kondisi sedang untung atau malah sedang merugi. Maklumlah, seringkali begitu untung , kita jadi susah berhenti. Itulah yang perlu dihindari, jika kita sudah untung kita harus menghindari sifat serakah.
sumber : obrolan-investor.blogspot.com/2008/11/saham-gorengan_27.html