Senin, 28 November 2011

Teknik Pengumpulan Data

Pada bab ini kita akan membahas beberapa teknik pengumpulan data yaitu angket, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. 

a. Angket
Angket (Self-administered questionnaire) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Keuntungan teknik angket :
1.      Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
2.      Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
3.      Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
Kerugian teknik angket :
1.      Jika angket dikirimkan melalui pos, maka presentase yang dikembalikan relatif rendah.
2.      Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
3.      Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk dapat menjelaskan.
Ada dua macam pertanyaan dalam instrumen penelitian, yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan sehingga responden bebas menulis jawabannya sendiri. Keuntungannya adalah memberikan kebebasan pada reponden untuk memberikan jawabannya. Kerugiannya sulit mengolahnya karena harus membaca semua jawaban yang diberikan dan kemudian mengolong-golongkannya.
Sedangkan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan dengan memberikan tanda silang, ceklis atau lingkar. Keuntungannya adalah mudah mengolahnya. Kerugiannya tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawabannya.

Dalam membuat jawaban alternatif untuk pertanyaan tertutup atau dalam menggolongkan jawaban pada pertanyaan terbuka, perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut :
1.      Penggolongan hanya didasarkan atas satu prinsip untuk menghindari agar seseorang tidak dapat masuk ke dalam lebih dari satu golongan.
2.      Golongan-golongan yang dibuat harus saling meniadakan, artinya jika seseorang sudah dimasukkan ke dalam satu golongan, ia tidak dapat dimasukkan ke golongan lainnya.
3.      Golongan-golongan yang dibuat harus menyeluruh, artinya tidak seorang pun yang tidak termasuk ke dalam salah satu golongan yang dibuat.

Pedoman yang harus diperhatikan dalam membuat pertanyaan atau pernytaan untuk instrumen penelitian yaitu :
1.      Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.
2.      Hindari pertanyaan atau pernyataan ganda dalam satu nomor.
3.      Responden harus mampu menjawab.
4.      Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan harus relevan.
5.      Pertanyaan atau pernyataan yang pendek adalah yang terbaik.
6.      Hindari pertanyaan, pernyataan atau istilah yang bias, yang mendorong responden untuk menjawab atau menanggapi ke arah tertentu.

b. Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkan dengan alat perekam.
Keuntungan wawancara :
1.      Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.
2.      Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancra dapat segera menjelaskannya.
3.      Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding.
Kerugian wawancara :
1.      Wawancara memerlukan biaya yang besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data.
2.      Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.
3.      Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Keuntungan observasi :
1.      Data yang diperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan diperoleh dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku.
2.      Keabsahan alat pengukur dapat diketahui secara langsung.
Kerugian observasi :
1.      Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diarapkan terjadi.
2.      Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan bisa membahayakan jika diamati.

Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan-kegiatan orang yang diamati, observasi dibedakan menjadi :
1.      Observasi partisipan (participant observation)
Dalam hal ini, pengamat ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati, seolah-olah merupakan bagian dari mereka.
2.      Observasi tak partisipan (nonparticipant observation)
Dalam hal ini, pengamat berada diluar subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian pengamat akan lebih mudah mengamati kemunculan tingkah laku yang diharapkan.
            Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi dibedakan menjadi :
1.      Observasi tak berstruktur
Dalam hal ini, pengamat tidak membawa catatan tentang tingkah laku apa saja yang secara khusus akan diamati. Observasi tak berstruktur ini biasanya dilakukan dengan observasi partisipan. Pencatatan baru akan dilakukan segera setelah pengamat tidak terlibat lagi dengan kegiatan-kegiatan subjek penelitian.
2.      Observasi berstruktur
Digunakan apabila peneliti memusatkan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat dibuat pedoman tentang tingkah laku apa saja yang harus diamati.
d.  Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukkan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi.
Dokumen dapat dibedakan menjadi :
1.      Dokumen primer
Adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa. Contohnya otobiografi.
2.      Dokumen sekunder
Adalah jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini. Contohnya biografi.
            Keuntungan studi dokumentasi :
1.      Untuk subjek penelitian yang sukar atau tidak dapat dijangkau seperti para pejabat, studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian.
2.      Takreatif. Data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran pneliti atau pengumpul data.
3.      Analisis longitudial. Studi dokumentasi memberikan cara yang terbaik untuk studi yang bersifat menjangkau ke masa lalu.
4.      Besar sampel. Teknik ini memungkinkan sampel yang lebih besar karena biaya yang diperlukan relatif kecil.
Kerugian studi dokumentasi :
1.      Bias. Kemungkinan data yang tersedia bias sehingga terkesan seperti cerita yang berlebihan atau ada fakta yang disembunyikan.
2.      Tersedia secara selektif. Tidak semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh orang lain.
3.      Tidak lengkap. Data yang tersedia mungkin tidak lengkap, data yang diperlukan tidak tercatat pada saat penulisan dokumen.
4.      Format yang tidak baku. Formatnya dapat macam-macam sehingga bisa mempersulit pengumpulan data. Akibatnya adalah sukar memberikan kode pada data.

sumber : Sohartono, Irawan Dr. 1995. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Euforia SEA Games XXVI

Southeast Asian Games atau SEA Games adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun sekali dan melibatkan negara-negara di Asia Tenggara. Tahun 20011 ini Indonesia menjadi tuan rumah dalam acara Sea Games XXVI yang di selenggarakan tanggal 11-22 November 2011 di Palembang dan Jakarta. Pemerintah memilih Palembang sebagai tempat berlangsungnya Sea Games bertujuan sangat baik, untuk meningkatkan pariwisata di daerah Palembang. Sea Games merupakan ajang pembuktian Indonesia untuk bisa meningkatkan kemajuan Olahraga dalam negeri dan untuk mendapatkan pengakuan eksistensi Olahraga Indnesia di ajang Internasional. 

Antusiasme masyarakat Indonesia sangat tinggi dalam menyambut SEA Games, terutama pada saat pembukaan SEA Games. Banyak masyarakat yang antusias menonton pembukaan Sea Games XXVI baik di Jakabaring, Palembang maupun hanya menonton di layar kaca. Pembukaan Sea Games ini dikemas dengan tekhnologi canggih dan banyak penari yang membuat masyarakat domestik maupun asing terpukau. 

Antusiasme masyarakat dalam SEA Games cabang olahraga sepak bola dan bulu tangkis tergolong sangat tinggi, Gelora Bung Karno dan Istora Senayan selalu di padati masyarakat untuk beramai-ramai menonton langsung, sehingga tiket pun selalu terjual habis. Indonesia akhirnya menjadi juara umum di SEA Games kali ini dengan meraih total 182 emas, 151 perak, dan 143 perunggu. Semoga Indonesia dapat tetap berjaya di pertandingan-pertandingan SEA Games selanjutnya. Ayo terus tingkatkan prestasi Olahraga Indonesia, dan tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia BISA!!


Kamis, 10 November 2011

Rangkuman Usul

USUL
Yang dimaksud dengan usul atau prososal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Dapat pula terjadi bahwa usul atau proposal itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk dikerjakan oleh orang atau badan yang menerima usul itu dapat melakukan apa yang diharapkan dalam proposal itu.



Sifat dan Jenis Usul

Usul dibuat berdasarkan sesuatu yang beum ada. Walaupun barang yang diusulkan itu belum ada, penulis usul harus merangkaikannya sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan penerima usul untuk melaksanakan pekerjaan yang direncanakan dan diusulkannya. Macam-macam bidang yang bisa dijadikan sasaran usul yang bersifat bisnis adalah : penelitian, pengembangan, perencanaan, dan pemasaran.



Usul Non-Formal

Usul yang bersifat non-formal bentuknya beraneka ragam, tergantung dari penulis, atau kesepakatan antara penulis dan penerima usul. Kadang-kadang usul non-formal disampaikan juga dalam bentuk memorandum atau surat. Sebuah usul non-formal selalu mengandung hal-hal berikut : 
1. Masalah, masalah yang disampaikan dalam sebuah usul harus dirumuskan dengan jelas dan harus diidentifikasikan dengan cermat. 
2. Saran Pemecahan, penulis harus menyajikan sebuah sejumlah evidensi untuk memperkuat jalan keluar yang disampaikannya itu. Jalan keluar yang dikemukakannya itu merupakan cara pemecahan yang paling baik, dan pasti akan memberi hasil seperti yang diharapkan. 
3. Permohonan, penulis menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan khusus itu atau bersedia menyampaikan informasi yang diperlukan untuk keluar dari masalah yang dihadapi. Ia harus sekali lag merumuskan dengan tegas apa yang ingin dikerjakan.



Usul Formal

Usul formal harus memenuhi persyaratan tertentu, sekurang-kurangnya ada tiga bagian utama, yaitu Bagian Pelengkap Pendahuluan, Isi Usul, dan Bagian Pelengkap Penutup.


  • Bagian Pelengkap Pendahuluan

Beberapa bagian yang mutlak perlu dimasukkan dalam bagian pelengkap pendahuluan ialah surat pengantar atau memorandum pengantar, halaman judul, ikhtisar atau abstrak, daftar isi, dan penegasan permintaan 
  • Isi Usul

Isi usul memuat uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan. Beberapa topik yang selalu akan dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam isi sebuah usul adalah pembatasan masalah, latar belakang, luas-lingkup, metodologi, fasilitas, personalia, keuntungan dan kerugian, lama waktu, biaya, dan laporan. 
  • Bagian Pelengkap Penutup

Bagian ini sama dengan laporan dan tulisan formal yang lain, berisi bahan kepustakaan, lampiran-lampiran gambar, tabel, dan sebagainya yang dipergunakan dalam usul itu.

sumber : Gorys Keraf.1994.komposisi.NTT: Penerbit Nusa Indah

Minggu, 06 November 2011

Rangkuman Laporan

LAPORAN
Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.

Sebuah Laporan bertolak dari beberapa dasar yaitu : 
1. Pemberi laporan, pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu.
2. Penerima laporan, yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badan yang dianggap perlu mendapatkan laporan itu.
3. Tujuan laporan, umumnya berkisar pada hal-hal untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk menemukan teknik-teknik baru, dan sebagainya.

Sifat Laporan
Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas sehingga dapat menimbulkan pengertian yang tepat, bukan kesan atau sugesti. Isinya harus diurutkan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga masuk akal. Fakta-fakta atau bahan-bahan yang disajikan pelapor pun harus dapat menimbulkan kepercayaan.

Macam-Macam Laporan
a. Laporan berbentuk formulir isian
b. Laporan berbentuk surat
c. Laporan berbentuk memorandum
d. Laporan perkembangan dan laporan keadaan
e. Laporan berkala
f. Laporan laboratoris
g. Laporan formal dan semi formal

Struktur Laporan Formal
a. Halaman Judul
b. Surat Penyerahan
c. Daftar Isi
d. Ikhtisar dan Abstrak
e. Pendahuluan
f. Isi Laporan
g. Kesimpulan dan Saran
h. Bagian Pelengkap

Bahasa Sebuah Laporan
Bahasa yang digunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bahasa yang baik tidak perlu berarti bahwa laporan itu harus mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, tetapi harus jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lainnya, antara sat kalimat dengan kalimat yang lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata “kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau satuan tugas.

Laporan Buku
Laporan buku adalah suatu macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan di Perguruan Tinggi. Laporan buku ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa membaca buku-buku yang diwajibkan atau dianjurkan, serta meningkatkan kemampuan mereka memahami isi buku-buku tersebut. Laporan buku tidak perlu mengikuti persyaratan bagi laporan formal, cukup terdiri dari judul, pendahuluan, isi laporan, kesimpulan, dan saran.

Penutup
Mahasiswa, pelajar, karyawan atau siapa saja dapat melakukan atau membuat sebuah laporan. Baik laporan umum maupun laporan buku sebenarnya mempunyai titik singgung dengan ringkasan. Keduanya merupakan penyajian suatu pengetahuan yang lebih luas mengenai suatu hal, tetapi dapat dibuat secara lebih singkat untuk maksud tertentu. Keduanya mempunyai perbedaan dengan ringkasan, yaitu ringkasan tidak mengandung pendahuluan dan kesimpulan.


sumber : Gorys Keraf.1994.komposisi.NTT: Penerbit Nusa Indah

Sabtu, 05 November 2011

Fotokopi yang Ramah Lingkungan



Tahukah kamu, sekecil apapun tindakan kita, bisa mempengaruhi masa depan bumi kita. Saat ini global warming sedang mengancam bumi, apa yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan bumi? Tidak perlu kita menyerukan, menyuruh orang-orang untuk membuat gerakan menanam pohon, mulailah dari diri sendiri. Sekecil apapun tindakan kita, dapat menyelamatkan bumi dari global warming. mulailah dari yang sederhana, misalnya dengan fotokopi yang ramah lingkungan.

Bagaimana sih cara fotokopi yang ramah lingkungan itu? Misalnya dengan menggunakan kertas daur ulang, hal itu tentunya sangat bermanfaat bagi bumi, karena dapat menyelamatkan dan melestarikan lebih banyak pepohonan. Lalu apabila kita mau fotokopi dengan jumlah halaman yang banyak, lebih baik kita fotokopi dengan cara bolak-balik, karena lebih menghemat kertas dan uang juga tentunya. Selain itu juga, fotokopi harusnya tidak ada bahan yang mengandung karbon, karena merupakan polusi dan tidak baik bagi kesehatan. 

Saat ini juga sudah mulai muncul mesin fotokopi yang ramah lingkungan, para pengusaha di bidang fotokopi seharusnya sudah mulai menggunakan mesin fotokopi yang ramah lingkungan ini. Dimana mesin fotokopi yang ramah lingkungan ini dapat menghapus tulisan yang ada di kertas dan dapat digunakan kembali nantinya, tentu saja kita dapat menghemat kertas dan sangat ramah lingkungan. Mesin fotokopi ini menggunakan tinta (toner) khusus, dimana bila terkena panas, cetakan di kertas akan hilang tanpa bekas. Kertas itu dapat kita gunakan hingga 5x, bayangkan sangat hemat bukan? Selain itu juga mesin fotokopi yang ramah lingkungan ini sangat hemat energi. Walaupun harganya sedikit lebih mahal dari mesin fotokopi biasa, namun apabila Anda peduli lingkungan, tentunya hal itu tidak menjadi masalah, karena manfaat dan kegunaannya juga sangat menguntungkan.


sumber : http://www.otakku.com/2010/12/21/mesin-fotocopy-toshiba-yang-ramah-lingkungan/

Ayo Budayakan Membaca Sejak Dini!



Pasti kita sering mendengar slogan “Buku adalah Jendela Dunia”. Memang benar dengan membaca kita dapat menjelajahi dunia. Dengan membaca kita dapat memperoleh pengetahuan, dan dapat menambah wawasan kita. Semakin banyak buku yang di baca semakin banyak kosa kata serta wawasan yang diproduksi. Sama halnya meminum air, semakin banyak air yang diminum semakin banyak pula air yang dikeluarkan. Begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh dari membaca, namun masih banyak yang belum sadar akan manfaat dari membaca.
Maju mundurnya suatu peradaban ditentukan oleh tradisi membaca dan menulis masyarakat. Semakin tinggi budaya baca-tulis masyarakat, semakin maju pula peradabannya. Budaya gemar membaca di Indonesia masih tergolong sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia. Apakah ini salah pemerintah atau masyarakat yang belum ada minat untuk membaca. Buku yang terbilang mahal membuat masyarakat enggan untuk membeli.
Tapi zaman sekarang ini alasan untuk tidak membaca tidak bisa dijadikan alasan lagi, kenapa? Ya karena zaman sekarang ada banyak media yang bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan bahan bacaan. Contohnya internet. Dengan internet kita bisa mendapatkan banyak info yang dibutuhkan dengan cepat, mudah, dan murah.
Siapa banyak membaca dan menulis mereka menguasai informasi, sedangkan mereka yang menguasai informasi maka mereka menguasai dunia. Mari kita budayakan membaca. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.

Jumat, 04 November 2011

Baik dan Buruk Pengaruh Iklan di Televisi



Maraknya media informasi saat ini membuat pertumbuhan pemasaran iklan semakin pesat. Media Iklan sebagai alat untuk mempromosikan barang atau jasa suatu perusahaan semakin mencengkeram benak masyarakat Indonesia. Pola hidup masyarakat pun menjadi semakin konsumtif. 

Pada hakekatnya, iklan pada TV dibuat dan disampaikan sebagai media promosi dari suatu produk dan pelayanan sebagai wujud hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebenarnya, media promosi itu sendiri adalah alat untuk promosi yang berisi pemaparan secara faktual, logis dan realistis. Tetapi faktanya sekarang ini, banyak terjadi penyalahgunaan yang terjadi dalam dunia pariwara. Dengan menghalalkan segala cara iklan-iklan pada TV dibuat dan disampaikan secara berlebihan dan tidak jujur, menyesatkan, jauh dari hakekat peranan iklan sebenarnya. Tampilan iklan-iklan terkesan hanya memunculkan sisi kelebihan untuk menjaring keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) dan menutupi kenyataan keburukan dari suatu produk yang sebenarnya ada (non konsumen oriented) pada sisi lainnya. 

Dampak positif dari penayangan iklan pada televisi adalah kita menjadi tahu produk-produk terbaru dari suaru perusahaan, produk apa yang sedang unggul saat ini. Dengan begitu masyarakat dapat lebih cermat memilih produk dengan melihat tayangan iklan. Sedangkan dampak negatif dari penayangan iklan di televisi adalah gaya hidup menjadi semakin konsumtif, terutama anak-anak dan remaja yang mudah terpengaruh dengan melihat tayangan iklan tersebut. Menurut penelitian, rata-rata anak tertarik menonton info komersiil tersebut disebabkan mereka mudah dipengaruhi oleh komunikasi yang bersifat satu arah, yaitu oleh ucapan, dari janji dan gambar menarik yang disampaikan. Hal ini kontras dibandingkan orang dewasa yang lebih memilih memindahkan channel, rehat sementara atau tidak memperhatikan sama sekali sampai info komersial itu selesai. Selain itu, pengaruh buruk iklan yang salah adalah anak-anak lebih cenderung berpikir instant. Dalam arti, segala sesuatu kebutuhan dipikirkan oleh anak dapat dengan mudah mereka miliki atau ketahui, tanpa ada usaha untuk mendapatkannya. Kemudian anak-anak juga masih menghadapi kesulitan dalam membedakan antara fantasi dan kenyataan

Dampak Positif dan Negatif Televisi



Sebuah televisi yang merupakan sumber hiburan di masa kini tampaknya memang memberikan banyak manfaat bagi kita. Tapi kita juga harus mewaspadai dampak negatif dari televisi, terutama bagi anak-anak dan remaja.
Zaman sekarang siapa sih yang tidak mempunyai televisi di rumahnya? Hampir semua orang kini mempunyai televisi di rumah. Televisi kini memang menjadi salah satu media hiburan utama. Tidak hanya hiburan, bahkan televisi bisa menjadi media informasi yang menyajikan beragam informasi, baik dari dalam maupun luar negeri.
Baik, sekarang mari kita bahas dampak positif dan negatif dari televisi. Dampak ini sangat besar pengaruhnya pada anak-anak dan remaja, karena umumnya anak-anak dan remaja masih memiliki jiwa dan psikis yang belum stabil.
Dampak Positif :
  • Anda bisa menyegarkan pikiran dengan menyaksikan beragam tayangan hiburan dari stasiun televisi, mulai dari film, kuis, sinetron dan acara-acara hiburan lainnya. Dengan menonton televisi anda dapat menghilangkan kepenatan anda sehingga tidak mudah stress.
  • Televisi umumnya selalu up to date dalam hal penyajian berita, sehingga anda pun menjadi banyak tahu tentang informasi-informasi dan berita terkini yang sedang terjadi di mana saja, wawasan anda pun bertambah luas dan tidak ketinggalan informasi.
  • Televisi banyak juga menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu bagus dan sangat berguna bagi pengetahuan dan wawasan para pelajar.
  • Televisi banyak menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, dan lainnya. Sehingga figur-figur tersebt dapat memicu kita untuk mencontoh kesuksesan mereka.

Dampak Negatif :
  • Televisi dapat membuat anda lupa waktu, bahkan malas untuk mengerjakan hal-hal lain selain menonton televisi. Tentunya hal ini sangat buruk dampaknya bagi para pelajar, karena dapat menyebabkan para pelajar menjadi lupa akan kewajiban utamanya yaitu belajar.
  • Televisi mampu meningkatkan daya konsumtif masyarakat, karena di televisi banyak sekali iklan-iklan yang dibuat semenarik mungkin untuk menarik penonton agar menjadi konsumen dari produknya. Sehingga banyak anak kecil hingga orang dewasa yang menjadi korban iklan
  • Televisi banyak menyajikan acara-acara yang tidak mendidik, seperti film-film yang banyak adegan kekerasannya, berita kriminal, serta adegan-adegan lain yang tidak patut ditonton oleh anak-anak. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kejiwaan seorang anak, mereka bisa saja meniru adegan kekerasan, tindak kriminal, serta adegan-adegan lainnya yang mereka tonton di televisi.
  • Menonton televisi terus menerus tidak hanya membuat anda malas melakukan pekerjaan lain, tetapi juga dapat merusak kesehatan anda, terutama mata. Mata anda memerlukan istirahat yang cukup dan tidak menonton televisi terlalu lama.
  • Badan anda menjadi lemah dan lemas karena biasanya hanya duduk dan tidur-tiduran menonton televisi, anda menjadi tidak terbiasa bekerja berat, hal ini tentu sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh anda.
  • Anak menjadi pasif dan tidak kreatif. Mereka kurang beraktivitas, tetapi hanya duduk di depan Televisi, dan melihat apa yang ada di Televisi. Anak menjadi pasif baik secara fisik maupun mental, karena memang orang yang menonton Televisi tidak perlu berbuat apa-apa, hanya duduk, mendengar dan melihat apa yang ada di Televisi. Oleh karena itu kemampuan berpikir dan kreatifitas anak menjadi tidak terasah, karena ia tidak perlu lagi membayangkan sesuatu seperti halnya bila ia membaca buku atau mendengar musik.